Laman

Senin, 21 Januari 2013

VIDEO EDITING

Membuat sebuah karya video, idealnya merupakan sebuah hasil karya yang melibatkan beberapa orang dalam sebuah teamwork. Didalam teamwork tersebut masing-masing anggota mempunyai tugas dan tanggungjawab sesuai dengan job deskripsi yang telah disepakati dan diberikan.

Tugas & Tanggungjawab kerabat kerja pembuatan karya video:
Produser
- Mengembangkan ide/konsep gagasan
- Merencanakan anggaran produksi
- Mengkoordinasi seluruh rencana produksi
- Mengawasi dan memimpin jalannya proses produksi hingga pasca produksi

Penulis naskah / skenario
- Mengembangkan konsep produser menjadi naskah
- Mewujudkan bahan yang berupa gagasan menjadi bahan tertulis (naskah)

Sutradara / Pengarah Acara
- Melaksanakan tugas produksi
- Memimpin proses editing

Tata Artistik /
Tata Lampu
- Mempersiapkan segala property yang diperlukan dalam shoting (dekorasi, setting studio, pencahayaan,dll)

Kamerawan / Tata Fotografi Elektronik
- Ikut dalam diskusi di Pra Produksi terutama dalam hal penentuan angle, komposisi, penempatan kamera
- Melaksanakan proses pengambilan gambar dalam tahap Produksi

Editor
- Ikut dalam proses Produksi agar tidak terjadi kesalahan pengambilan gambar sehingga dalam proses editingnya tidak kekurangan shot atau kesalahan gambar
- Melaksanakan tugas editing, merangkai gambar yang dihasilkan dari proses Produksi menjadi rangkaian gambar yang berkesinambungan dan mempunyai nilai makna/pesan


Tahapan pembuatan karya video / Standard Operational Procedur:
a. Pra Produksi, meliputi:
- Adanya ide/gagasan
- Sinopsis
- Treatment
- Naskah/skenario
- General Rehearsal/gladi bersih,
- Bloking artis, kamera
b. Produksi, meliputi: pelaksanaan pengambilan gambar dengan menggunakan kamera
c. Pasca Produksi, meliputi: proses editing (logging, penyuntingan dan penyambungan gambar, mixing audio, dubbing, effect)


EDITING
Proses Editing merupakan salah satu tahapan yang harus dilewati dalam proses produksi sebuah karya video. Pada prinsipnya, proses ini meliputi: pemilihan gambar, penyuntingan gambar dan perangkaian gambar satu ke gambar berikutnya.

Pengertian:
“proses memilih dan menyambung shot-shot yang dihasilkan kamera menjadi sebuah rangkaian atau tayangan yang berkesinambungan (continue) dan logis (wajar) sehingga membentuk sebuah alur cerita atau aliran informasi yang dapat diterima, dimengerti dan dinikmati oleh audience (penonton)”.

Ilustrasi:
Seorang editor adalah ibarat seorang koki yang bertugas memilih bahan2 masakan kemudian meramu bahan tersebut menjadi sajian yang enak untuk dinikmati oleh audience.

Jenis editing:
a. Editing Kontiniti
Kejadian yang digambarkan merupakan rangkaian yang berkesinambungan dari citra-citra yang dihasilkan. Penuturan cerita dibuat secara berurutan dan berkesinambungan antara scene satu ke scene berikutnya. Dalam sebuah adegan/cerita bersinambung, maka gerakan, posisi dan arah pandang pemain harus klop pada seluruh shot yang dirangkum bersama. Jika terjadi penyambungan yang tidak klop atau wajar akan mengakibatkan jumping (penonton mengalami kebingungan dalam menafsirkan gambar).
Editing jenis ini biasa digunakan untuk merangkai sebuah film cerita. Jadi naskah skneario merupakan blue print yang mutlak digunakan dalam proses produksi hingga pasca produksi.
b. Editing Kompilasi
Gambar disusun berdasarkan narasi, scene-scene hanya mengilustrasikan apa yang sedang diuraikan. Editor lebih tergantung pada narasi yang telah dibuat kemudian baru gambar dirangkai sesuai dengan apa yang diungkapkan, atau dengan kata lain gambar menunjang naskah.
Editing jenis ini biasa digunakan dalam program: berita, feature, dokumenter, klip musik, laporan, dll.
c. Editing Kontiniti dan Kompilasi
Film cerita dengan editing kontiniti boleh juga sesekali menggunakan editing kompilasi, biasanya digunakan dalam introduksi cerita atau keperluan transisi dengan menggunakan penjelasan narasi.
Begitu pula, film kompilasi dapat disisipkan dengan editing kontiniti. Misal: Laporan tentang proses pembuatan……..

Bahan, Alat dan Teknik editing:

Bahan Editing
Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam sebuah proses editing tentunya adalah bahan yang berupa gambar bergerak dan suara. Karena pada prinsipnya adalah membuat sebuah keselarasan gambar dan suara sehingga menghasilkan aliran informasi atau tujuan tertentu kepada penonton.

Secara material dapat digolongkan:
- bahan yang berupa pita seluloid (film layar lebar)
- pita magnetis (video elektronik)
- animasi, file AV, (komputerisasi)
- gambar dan audio yang dihasilkan langsung dari kamera
- pita kaset audio
- dan semua bahan yang mengandung unsur audio dan visual

Teknik editing
a. Live on tape
Acara yang diproduksi direkam terus menerus/siaran langsung. Proses editing dilakukan pada saat itu juga dengan menggunakan switcher, recorder, effect dan hasilnya langsung sebagai bahan siap atau langsung disiarkan.
Karakter gambar/shot: peristiwa atau moment tidak dapat dilakukan pengulangan.
Penggunaan kamera: Multi camera
b. Retakes
Gambar dihasilkan dari perekaman kamera yang dapat dilakukan pengulangan (retake) adegan/perekamannya. Dalam proses ini maka akan dipilih gambar yang terbaik untuk disambung.
Karakter gambar/shot: peristiwa atau moment dapat dilakukan pengulangan
Editing dilakukan di meja editing.
c. Single source recording
Hampir sama dengan point b, namun gambar yang dihasilkan dilakukan dengan beberapa kamera yang masing-masing merekam acaranya sendiri-sendiri, kemudian hasil rekaman-rekaman tersebut digabungkan di meja editing


Alat
Dalam perkembangan teknologi sekarang ini, maka peralatan yang digunakan untuk editing video elektronik pun ikut mengalami perkembangan yang pesat khususnya untuk editing digital. Alat yang digunakan dalam proses editing:

a. Editing analog (editing linier)
Alat yang digunakan meliputi: player/source, recorder, switcher, editing controller, monitor, audio system. Dengan peralatan ini maka pelaksanaan editing berjalan searah (linier), artinya untuk membuat sebuah rangkaian gambar yang berkesimbungan dan wajar pelaksanaan editing tidak dapat dilakukan meloncat-loncat tetapi harus membuat rangkaian yang berurutan, yakni dari awal terlebih dahulu, tengah kemudian baru menggarap bagian akhir. Dengan peralatan ini dapat dilakukan editing dengan sumber bahan satu (cut to cut editing) atau sumber bahan lebih dari satu (multi player/source).

Skema peralatan editing multi source




Skema peralatan editing cut to cut




b. Editing digital (editing non linier)
Dengan peralatan ini, pelaksanaan editingnya dapat dilakukan secara meloncat-loncat, artinya penggabungan gambar tidak harus membuat rangkaian yang berurutan;
misalnya: bagian akhir dapat dikerjakan terlebih dahulu, kemudian baru menggarap bagian yang lainnya untuk kemudian baru disambung menjadi rangkaian gambar sesuai dengan naskah.
Alat editing ini berupa seperangkat komputer yang mendukung untuk menyimpan data besar dan mendukung operasional program yang membutuhkan memory besar dan kecepatan komputer yang memadai.
Peralatan editing jenis ini idealnya digunakan dalam tahap pasca produksi, artinya hanya dapat digunakan untuk produksi rekaman (siaran tunda).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar